اِلَّا الَّذِيۡنَ يَصِلُوۡنَ اِلٰى قَوۡمٍۢ بَيۡنَكُمۡ وَبَيۡنَهُمۡ مِّيۡثَاقٌ اَوۡ جَآءُوۡكُمۡ حَصِرَتۡ صُدُوۡرُهُمۡ اَنۡ يُّقَاتِلُوۡكُمۡ
اَوۡ يُقَاتِلُوۡا قَوۡمَهُمۡ ؕ وَلَوۡ شَآءَ اللّٰهُ لَسَلَّطَهُمۡ
عَلَيۡكُمۡ فَلَقٰتَلُوۡكُمۡ ۚ فَاِنِ اعۡتَزَلُوۡكُمۡ فَلَمۡ
يُقَاتِلُوۡكُمۡ وَاَلۡقَوۡا اِلَيۡكُمُ السَّلَمَ ۙ فَمَا جَعَلَ اللّٰهُ
لَـكُمۡ عَلَيۡهِمۡ سَبِيۡلًا
90. kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai)[331]atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya[332]. Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. tetapi jika mereka membiarkan kamu, dan tidak memerangi kamu serta mengemukakan perdamaian kepadamu[333]maka Allah tidak memberi jalan bagimu (untuk menawan dan membunuh) mereka.
[331]. Ayat ini menjadi dasar hukum suaka.
[332]. Tidak memihak dan telah mengadakan hubungan dengan kaum muslimin.
[333]. Maksudnya: menyerah.