At Takwiir - التّکویر
29 ayat - Makkiyyah
مُّطَاعٍ ثَمَّ اَمِيۡنٍؕ‏  

21. yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.
وَ مَا صَاحِبُكُمۡ بِمَجۡنُوۡنٍ‌ۚ‏  

22. Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah sekali-kali orang yang gila.
وَلَقَدۡ رَاٰهُ بِالۡاُفُقِ الۡمُبِيۡنِ‌ۚ‏

23. Dan sesungguhnya Muhammad itu melihat Jibril di ufuk yang terang.
وَمَا هُوَ عَلَى الۡغَيۡبِ بِضَنِيۡنٍ‌ۚ‏  

24. Dan dia (Muhammad) bukanlah orang yang bakhil untuk menerangkan yang ghaib.
وَمَا هُوَ بِقَوۡلِ شَيۡطٰنٍ رَّجِيۡمٍۙ‏  

25. Dan Al Qur'an itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk,
فَاَيۡنَ تَذۡهَبُوۡنَؕ‏

26. maka ke manakah kamu akan pergi[1560]?
[1560]. Maksudnya: sesudah diterangkan bahwa Al Quran itu benar-benar datang dari Allah dan di dalamnya berisi pelajaran dan petunjuk yang memimpin manusia ke jalan yang lurus, ditanyakanlah kepada orang-orang kafir itu:"Jalan manakah yang akan kamu tempuh lagi?"
اِنۡ هُوَ اِلَّا ذِكۡرٌ لِّلۡعٰلَمِيۡنَۙ‏

27. Al Qur'an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam,
لِمَنۡ شَآءَ مِنۡكُمۡ اَنۡ يَّسۡتَقِيۡمَؕ‏

28. (yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.Asbabun nuzul
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa ketika turun ayat S.81:28, Abu Jahal berkata: "Kalau demikian, kitalah yang menentukan apakah mau lurus atau tidak." Maka Allah menurunkan ayat berikutnya (S.81:29) membantah anggapan itu, dan menegaskan bahwa Allah yang menentukannya.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dan Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Sulaiman bin Musa. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Abi Hatim dari Baqiyah bin 'Amr bin Muhammad dari Zaid bin Aslam yang bersumber dari Abi Hurairah. Diriwayatkan pula oleh Ibnul Mundzir dari Sulaiman bin al-Qasim bin Mukhaimarah.)

وَمَا تَشَآءُوۡنَ اِلَّاۤ اَنۡ يَّشَآءَ اللّٰهُ رَبُّ الۡعٰلَمِيۡنَ‏

29. Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.Asbabun nuzul