Thaahaa - طٰه
135 ayat - Makkiyyah
خٰلِدِيۡنَ فِيۡهِ‌ ؕ وَسَآءَ لَهُمۡ يَوۡمَ الۡقِيٰمَةِ حِمۡلًا ۙ‏  

101. mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi mereka di hari kiamat,
يَّوۡمَ يُنۡفَخُ فِى الصُّوۡرِ‌ وَنَحۡشُرُ الۡمُجۡرِمِيۡنَ يَوۡمَٮِٕذٍ زُرۡقًا‌ ۖ ‌ۚ‏  

102. (yaitu) di hari (yang di waktu itu) ditiup sangkakala[942]dan Kami akan mengumpulkan pada hari itu orang-orang yang berdosa dengan muka yang biru muram;
[942]. Maksudnya: Tiupan sangkakala yang kedua, yaitu tiupan untuk membangkitkan manusia dari kuburnya atau menghidupkannya kembali.
يَّتَخَافَـتُوۡنَ بَيۡنَهُمۡ اِنۡ لَّبِثۡتُمۡ اِلَّا عَشۡرًا‏  

103. mereka berbisik-bisik di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia) melainkan hanyalah sepuluh (hari)"
نَحۡنُ اَعۡلَمُ بِمَا يَقُوۡلُوۡنَ اِذۡ يَقُوۡلُ اَمۡثَلُهُمۡ طَرِيۡقَةً اِنۡ لَّبِثۡتُمۡ اِلَّا يَوۡمًا‏  

104. Kami lebih mengetahui apa yang mereka katakan, ketika berkata orang yang paling lurus jalannya[943]di antara mereka: "Kamu tidak berdiam (di dunia), melainkan hanyalah sehari saja."
[943]. Yang dimaksud dengan lurus jalannya, ialah orang yang agak lurus pikirannya atau amalannya diantara orang-orang yang berdosa itu.
وَيَسۡـــَٔلُوۡنَكَ عَنِ الۡجِبَالِ فَقُلۡ يَنۡسِفُهَا رَبِّىۡ نَسۡفًا ۙ‏  


Keadaan pada hari kiamat

105. Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya,
فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفۡصَفًا ۙ‏

106. maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali,
لَّا تَرٰى فِيۡهَا عِوَجًا وَّلَاۤ اَمۡتًا ؕ‏  

107. tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.
يَوۡمَٮِٕذٍ يَّتَّبِعُوۡنَ الدَّاعِىَ لَا عِوَجَ لَهٗ‌ؕ وَخَشَعَتِ الۡاَصۡوَاتُ لِلرَّحۡمٰنِ فَلَا تَسۡمَعُ اِلَّا هَمۡسًا‏  

108. Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru[944]dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja.
[944]. Yang dimaksud dengan penyeru di sini ialah malaikat yang memanggil manusia untuk menghadap ke hadirat Allah.
يَوۡمَٮِٕذٍ لَّا تَنۡفَعُ الشَّفَاعَةُ اِلَّا مَنۡ اَذِنَ لَـهُ الرَّحۡمٰنُ وَرَضِىَ لَـهٗ قَوۡلًا‏  

109. Pada hari itu tidak berguna syafa'at[945], kecuali (syafa'at) orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya.
[945]. Lihat yang dimaksud dengan syafaat no. [46].
يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ اَيۡدِيۡهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ وَلَا يُحِيۡطُوۡنَ بِهٖ عِلۡمًا‏  

110. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka, sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya.