loading...

Surat Al Qiyaamah

Hari Kiamat - 40 Ayat

القِیَامَة


Iklan


Video

Pembukaan

Surat Al Qiyaamah terdiri atas 40 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyah, diturunkan sesudah surat Al Qaari'ah. Dinamai Al Qiyaamah (hari kiamat) diambil dari perkataan Al Qiyaamah yang terdapat pada ayat pertama surat ini.

Pokok-pokok isinya:
Kepastian terjadinya hari kiamat dan huru-hara yang terjadi padanya; jaminan Allah terhadap ayat-ayat Al Quran dalam dada Nabi sehingga Nabi tidak lupa tentang urutan arti dan pembacaannya; celaan Allah kepada orang-orang musyrik yang lebih mencintai dunia dan meninggalkan akhirat; keadaan manusia di waktu sakaratul maut.



Basmallah

بِسۡمِ اللهِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡمِ

  Ayat 1

لَاۤ اُقۡسِمُ بِيَوۡمِ الۡقِيٰمَةِۙ‏
١

HARI KIAMAT DAN HURU HARANYA

Kekuasaan Allah menghidupkan manusia seperti semula

1. Aku bersumpah demi hari kiamat,

  Ayat 2

وَلَاۤ اُقۡسِمُ بِالنَّفۡسِ اللَّوَّامَةِؕ‏
٢
2. dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri)[1530].
[1530]. Maksudnya: Bila ia berbuat kebaikan ia juga menyesal kenapa ia tidak berbuat lebih banyak, apalagi kalau ia berbuat kejahatan.

  Ayat 3

اَيَحۡسَبُ الۡاِنۡسَانُ اَلَّنۡ نَّجۡمَعَ عِظَامَهٗؕ‏
٣
3. Apakah manusia mengira, bahwa Kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?

  Ayat 4

بَلٰى قٰدِرِيۡنَ عَلٰٓى اَنۡ نُّسَوِّىَ بَنَانَهٗ‏
٤
4. Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.

  Ayat 5

بَلۡ يُرِيۡدُ الۡاِنۡسَانُ لِيَفۡجُرَ اَمَامَهٗ‌ۚ‏
٥
5. Bahkan manusia itu hendak membuat maksiat terus menerus.

  Ayat 6

يَسۡـَٔـلُ اَيَّانَ يَوۡمُ الۡقِيٰمَةِؕ‏
٦
6. Ia berkata: "Bilakah hari kiamat itu?"

  Ayat 7

فَاِذَا بَرِقَ الۡبَصَرُۙ‏
٧
7. Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),

  Ayat 8

وَخَسَفَ الۡقَمَرُۙ‏
٨
8. dan apabila bulan telah hilang cahayanya,

  Ayat 9

وَجُمِعَ الشَّمۡسُ وَالۡقَمَرُۙ‏
٩
9. dan matahari dan bulan dikumpulkan,

  Ayat 10

يَقُوۡلُ الۡاِنۡسَانُ يَوۡمَٮِٕذٍ اَيۡنَ الۡمَفَرُّ‌ ۚ‏
١٠
10. pada hari itu manusia berkata: "Ke mana tempat berlari?"

  Ayat 11

كَلَّا لَا وَزَرَؕ‏
١١
11. sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung!

  Ayat 12

اِلٰى رَبِّكَ يَوۡمَٮِٕذِ اۨلۡمُسۡتَقَرُّ ؕ‏
١٢
12. Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.

  Ayat 13

يُنَبَّؤُا الۡاِنۡسَانُ يَوۡمَٮِٕذٍۢ بِمَا قَدَّمَ وَاَخَّرَؕ‏
١٣
13. Pada hari itu diberitakan kepada manusia apa yang telah dikerjakannya dan apa yang dilalaikannya.

  Ayat 14

بَلِ الۡاِنۡسَانُ عَلٰى نَفۡسِهٖ بَصِيۡرَةٌ ۙ‏  
١٤
14. Bahkan manusia itu menjadi saksi atas dirinya sendiri[1531],
[1531]. Maksudnya ayat ini ialah, bahwa anggota-anggota badan manusia menjadi saksi terhadap pekerjaan yang telah mereka lakukan seperti tersebut dalam surat Nur ayat 24.

  Ayat 15

وَّلَوۡ اَلۡقٰى مَعَاذِيۡرَهٗؕ‏
١٥
15. meskipun dia mengemukakan alasan-alasannya.

  Ayat 16

لَا تُحَرِّكۡ بِهٖ لِسَانَكَ لِتَعۡجَلَ بِهٖؕ‏
١٦


Tertib ayat-ayat dan surat-surat dalam Al Quran menurut ketentuan Allah

16. Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya[1532].
[1532]. Lihat no. [946]

  Ayat 17

اِنَّ عَلَيۡنَا جَمۡعَهٗ وَقُرۡاٰنَهٗۚ  ۖ‏
١٧
17. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.

  Ayat 18

فَاِذَا قَرَاۡنٰهُ فَاتَّبِعۡ قُرۡاٰنَهٗ‌ۚ‏
١٨
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.

  Ayat 19

ثُمَّ اِنَّ عَلَيۡنَا بَيَانَهٗؕ‏
١٩
19. Kemudian, sesungguhnya atas tanggungan Kamilah penjelasannya.

  Ayat 20

كَلَّا بَلۡ تُحِبُّوۡنَ الۡعَاجِلَةَ ۙ‏
٢٠
20. Sekali-kali janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia,

  Ayat 21

وَتَذَرُوۡنَ الۡاٰخِرَةَ ؕ‏
٢١
21. dan meninggalkan (kehidupan) akhirat.

  Ayat 22

وُجُوۡهٌ يَّوۡمَٮِٕذٍ نَّاضِرَةٌ ۙ‏
٢٢
22. Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.

  Ayat 23

اِلٰى رَبِّهَا نَاظِرَةٌ‌ ۚ‏  
٢٣
23. Kepada Tuhannyalah mereka melihat.

  Ayat 24

وَوُجُوۡهٌ يَّوۡمَٮِٕذٍۢ بَاسِرَةٌ ۙ‏  
٢٤
24. Dan wajah-wajah (orang kafir) pada hari itu muram,

  Ayat 25

تَظُنُّ اَنۡ يُّفۡعَلَ بِهَا فَاقِرَةٌ ؕ‏
٢٥
25. mereka yakin bahwa akan ditimpakan kepadanya malapetaka yang amat dahsyat.

  Ayat 26

كَلَّاۤ اِذَا بَلَغَتِ التَّرَاقِىَۙ‏
٢٦


Keadaan manusia di saat sakaratul maut

26. Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan,

  Ayat 27

وَقِيۡلَ مَنۡ؄ رَاقٍۙ‏  
٢٧
27. dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan?",

  Ayat 28

وَّظَنَّ اَنَّهُ الۡفِرَاقُۙ‏
٢٨
28. dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia),

  Ayat 29

وَالۡتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِۙ‏
٢٩
29. dan bertaut betis (kiri) dan betis (kanan)[1533],
[1533]. Karena hebatnya penderitaan di saat akan mati dan ketakutan akan meninggalkan dunia dan menghadapi akhirat.

  Ayat 30

اِلٰى رَبِّكَ يَوۡمَٮِٕذِ اۨلۡمَسَاقُؕ‏
٣٠
30. kepada Tuhanmulah pada hari itu kamu dihalau.

  Ayat 31

فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلّٰىۙ‏
٣١
31. Dan ia tidak mau membenarkan (Rasul dan Al Quran) dan tidak mau mengerjakan shalat,

  Ayat 32

وَلٰڪِنۡ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۙ‏
٣٢
32. tetapi ia mendustakan (Rasul) dam berpaling (dari kebenaran),

  Ayat 33

ثُمَّ ذَهَبَ اِلٰٓى اَهۡلِهٖ يَتَمَطّٰىؕ‏
٣٣
33. kemudian ia pergi kepada ahlinya dengan berlagak (sombong).

  Ayat 34

اَوۡلٰى لَكَ فَاَوۡلٰىۙ‏
٣٤
34. Kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu,

  Ayat 35

ثُمَّ اَوۡلٰى لَكَ فَاَوۡلٰىؕ‏
٣٥
35. kemudian kecelakaanlah bagimu (hai orang kafir) dan kecelakaanlah bagimu[1534].
[1534]. Kutukan terhadap orang kafir ini diulang-ulang sampai empat kali: pertama di saat ia akan mati, kedua ketika ia dalam kubur, ketiga pada waktu hari berbangkit dan keempat dalam neraka jahannam.

  Ayat 36

اَيَحۡسَبُ الۡاِنۡسَانُ اَنۡ يُّتۡرَكَ سُدًىؕ‏
٣٦


Manusia dijadikan Allah tidak dengan sia-sia

36. Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggung jawaban)?

  Ayat 37

اَلَمۡ يَكُ نُطۡفَةً مِّنۡ مَّنِىٍّ يُّمۡنٰىۙ‏
٣٧
37. Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),

  Ayat 38

ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوّٰىۙ‏
٣٨
38. kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya,

  Ayat 39

فَجَعَلَ مِنۡهُ الزَّوۡجَيۡنِ الذَّكَرَ وَالۡاُنۡثٰىؕ
٣٩
39. lalu Allah menjadikan daripadanya sepasang: laki-laki dan perempuan.

  Ayat 40

اَلَيۡسَ ذٰلِكَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنۡ يُّحۡـىِۦَ الۡمَوۡتٰى‏
٤٠
40. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?

Penutupan

Surat Al Qiyaamah menerangkan tentang hari kiamat, disertai bukti-buktinya dan keadaan pada hari kiamat tersebut.

HUBUNGAN SURAT AL QIYAAMAH DENGAN SURAT AL INSAAN

1. Surat Al Qiyaamah diakhiri dengan peringatan kepada manusia akan asal kejadiannya, sedang surat Al Insaan dimulai pula dengan peringatan tersebut serta memberinya petunjuk akan jalan yang membawa manusia kepada kesempurnaan.
2. Kedua surat ini sama-sama mencela orang-orang yang lebih mencintai dunia dan meninggalkan akhirat.
3. Surat Al Qiyaamah menerangkan huru-hara pada hari kiamat dan azab yang dialami orang-orang kafir di waktu itu, sedang surat Al insaan menerangkan keadaan yang dialami orang-orang yang bertakwa dan berbakti, di akhirat dan di dalam surga nanti.

Aplikasi Android

Iklan